Banjir yang terjadi di beberapa wilayah yang ada di Indonesia beberapa
waktu lalu tidak akan membuat pasokan pangan terganggu. Menteri
Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan luas tanaman pangan yang terkena
banjir relatif kecil.
"Sejauh ini dampak dari banjir tanaman
pangan pokok khususnya padi belum mengkhawatirkan karena luas tanamnya
(terkena banjir) kecil," katanya dalam konferensi pers di kantor
Kementan, Ragunan, Jakarta, Selasa (4/3/2014)
Data Kementerian
Pertanian menunjukkan hingga 20 Februari 2014 luas tanaman padi yang
terkena banjir mencapai 302 ribu hektar atau 4,3% total luas tanam.
Sedangkan puso (gagal panen) 137 hektar atau 1,99% total luas tanam.
Tanaman puso akibat banjir terjadi di Jabar, Jateng, Aceh, Jatim,
Lampung, Sulsel, Sumut dan NTB.
Sementara untuk tanaman jagung
terkena banjir 3 ribu hektar atau 0,16% total luas tanam sedangkan puso
959 hektar atau 0.05% total luas tanam. Tanaman jagung puso akibat
banjir ini terjadi Jateng, Jatim, Sumbar, NTB, Sumut, Gorontalo dan
Sumsel.
Sedangkan untuk kedelai yang terkena banjir 1.5 ribu
hektar atau 0.7% total luas tanam dan puso 435 hektar atau 0.22% total
luas tanam yang terjadi di Riau, Jateng, Jambi dan Sumut.
Suswono
menjelaskan berkurangnya produksi akan bisa dikejar dari masa tanam
kedua nanti. Sementara yang menjadi kekhawatiran justru dari adanya
serangan hama.
"Persoalan yang terjadi ada dari sepanjang masa
tanam kedua, jika sepanjang masa tanam kedua nanti optimal, target
merealisasikan rencana Bukit Tinggi akan terkejar. Yang dikhawatirkan
justru hama, karena di beberapa daerah ada hama tikus, wereng dan blast
itu di beberapa tempat juga ada. Relatif yang sekarang ini belum
mengkhwatirkan namun akan ada kemungkinan eksplosif," pungkasnya.
http://finance.detik.com/read/2014/03/04/165058/2515128/4/lahan-padi-yang-gagal-panen-kena-banjir-hanya-199-dari-area-tanam?f9911023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar