Selasa, 04 Maret 2014

Lahan Padi yang Gagal Panen Kena Banjir Hanya 1,99% dari Area Tanam

Banjir yang terjadi di beberapa wilayah yang ada di Indonesia beberapa waktu lalu tidak akan membuat pasokan pangan terganggu. Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan luas tanaman pangan yang terkena banjir relatif kecil.

"Sejauh ini dampak dari banjir tanaman pangan pokok khususnya padi belum mengkhawatirkan karena luas tanamnya (terkena banjir) kecil," katanya dalam konferensi pers di kantor Kementan, Ragunan, Jakarta, Selasa (4/3/2014)

Data Kementerian Pertanian menunjukkan hingga 20 Februari 2014 luas tanaman padi yang terkena banjir mencapai 302 ribu hektar atau 4,3% total luas tanam. Sedangkan puso (gagal panen) 137 hektar atau 1,99% total luas tanam. Tanaman puso akibat banjir terjadi di Jabar, Jateng, Aceh, Jatim, Lampung, Sulsel, Sumut dan NTB.

Sementara untuk tanaman jagung terkena banjir 3 ribu hektar atau 0,16% total luas tanam sedangkan puso 959 hektar atau 0.05% total luas tanam. Tanaman jagung puso akibat banjir ini terjadi Jateng, Jatim, Sumbar, NTB, Sumut, Gorontalo dan Sumsel.

Sedangkan untuk kedelai yang terkena banjir 1.5 ribu hektar atau 0.7% total luas tanam dan puso 435 hektar atau 0.22% total luas tanam yang terjadi di Riau, Jateng, Jambi dan Sumut.

Suswono menjelaskan berkurangnya produksi akan bisa dikejar dari masa tanam kedua nanti. Sementara yang menjadi kekhawatiran justru dari adanya serangan hama.

"Persoalan yang terjadi ada dari sepanjang masa tanam kedua, jika sepanjang masa tanam kedua nanti optimal, target merealisasikan rencana Bukit Tinggi akan terkejar. Yang dikhawatirkan justru hama, karena di beberapa daerah ada hama tikus, wereng dan blast itu di beberapa tempat juga ada. Relatif yang sekarang ini belum mengkhwatirkan namun akan ada kemungkinan eksplosif," pungkasnya.

http://finance.detik.com/read/2014/03/04/165058/2515128/4/lahan-padi-yang-gagal-panen-kena-banjir-hanya-199-dari-area-tanam?f9911023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar