Perum Bulog masih menunggu persetujuan DPR terkait pengajuan Penyertaan
Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun di 2016. PMN itu akan digunakan
untuk pembangunan cold storage (gudang penyimpanan daging beku) seperti yang dimiliki Dubai.
Direktur
Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menceritakan, dari hasil
kunjungannya bersama Presiden Joko Widodo ke Dubai beberapa waktu lalu.
Bulog melihat kebutuhan gudang daging beku, khususnya di DKI Jakarta
sudah sangat mendesak.
"Saat kunjungan dengan Presiden, kita lihat di Dubai cold storage
yang mereka miliki cukup canggih, dan mampu menampung stok daging beku
sesuai kebutuhan. Kita juga perlu, khususnya di Jakarta karena konsumsi
dagingnya tinggi," kata Djarot di Jakarta.
Karena itu, menurutnya, saat ini Bulog bersama pemerintah tengah melakukan kajian untuk membangun cold storage yang terintegrasi. Kajian ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembangunan cold storage ke depan benar-benar bermanfaat.
"Kita
harus punya sesuatu yang terintegrasi yang bisa meringankan pekerjaan
saudara-saudara kita di pertanian. Saya sangat berharap tahun depan
mulai dibangun. Area, kapasitas dan kebutuhan modalnya sedang kita
hitung," katanya.
Untuk dana investasi, Djarot mengatakan, masih
akan menggunakan anggaran yang dimiliki Bulog sendiri. Selain itu, Bulog
juga menunggu persetujuan PMN dalam RAPBN 2016 sebesar Rp 2 triliun.
Tahun ini, Bulog mendapat suntikan PMN sebesar Rp 3 triliun yang akan
mulai dicairkan awal Oktober.
Sementara Kementerian Badan Usaha
Milik Negara memastikan bahwa PMN untuk perusahaan pelat merah sektor
agrobisnis untuk tahun depan tak sebesar tahun ini. PMN dalam RAPBN 2016
hanya diberikan kepada dua BUMN, yakni Perum Bulog sebesar Rp 2 triliun
dan PT Rajawali Nusantaran Indonesia (Persero) sebesar Rp 692 miliar
namun dalam bentuk non tunai.
http://ekbis.rmol.co/read/2015/09/21/217999/Bulog-Mau-Bikin-Gudang-Daging-Beku-Seperti-Dubai-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar