'Babisa hanya menunjukkan lokasi beras dan gabah milik petani atau pedagang yang akan dijual. Sedangkan transaksinya langsung dilakukan oleh Unit Pengolahan Gabah dan Beras,"-Setio Wastono, Ka Bulog Sub Divre IV Banyumas-
Mengoptimalkan penyerapan beras petani, Bulog Sub Divre IV Banyumas
menggandeng TNI AD untuk mengawal pengadaan pangan pada tahun ini. Terutama
saat musim panen akhir 2015.
Kepala Bulog Sub Divre IV
Banyumas Setio Wastono mengatakan, kerjasama pengadaan pangan yang melibatkan
anggota koramil hingga babinsa empat Komando Distrik Militer (Kodim) di wilayah
eks Karesidenan Banyumas diakui telah berhasil mengerem larinya gabah ke luar
daerah. Sebelumnya, Bulog sudah menjalin Mou dengan empat kodim, terdiri dari
Kodim 0701 Banyumas, Kodim 0702 Purbalingga, Kodim 0703 Cilacap, dan Kodim 0704
Banjarnegara. Kerja sama tersebut efektif mulai pertengangah Agustus, saat
panen gadu.
"Hasilnya sangat
efektif kami harapkan penyerapan gabah atau beras tahun ini bisa tercapai,'' katanya,
Rabu (2/9).
Setio mengungkapkan,
selama ini, Sub Divre IV memang mengalami kesulitan dalam memaksimalkan program
penyerapan pangan karena keterbatasan jumlah personel. Bulog pun kalah bersaing
dengan para tengkulak yang datang dari luar daerah.
"Tengkulak asal Jawa
Barat berani membayar lebih tinggi daripada kami, makanya, banyak beras yang
akhirnya lari keluar daerah,"katanya.
Dijelaskan, dalam
kerjasama ini, tugas kodim adalah mengerahkan anggota masing-masing koramil
melalui babinsa untuk membantu mencarikan gabah atau beras yang akan dijual
petani. Selain itu, tugas lainnya yakni mensosialisasikan mengenai pengolahan
paska panen agar petani siap untuk menjual gabah dalam bentuk gabah kering
giling (GKG).
''Babisa hanya
menunjukkan lokasi beras dan gabah milik
petani atau pedagang yang akan dijual. Sedangkan transaksinya langsung
dilakukan oleh Unit Pengolahan Gabah dan Beras (UPGB) dari Bulog Sub Divre.
Jadi bukan anggota TNI yang melakukan pembelian gabah atau beras, namun mereka
hanya menunjukkan lokasi petani yang akan menjual gabah atau beras,"kata
Setio
Humas Bulog Sub Divre IV
Banyumas, Priyono mengatakan, dengan Mou yang sudah dilakukan penyerapan beras
dan gabah Bulog saat ini sudah bisa mencapai 400 hingga 500 ton per hari.
Sebelumnya, penyerapan hanya bisa dilakukan sekitar 100- hingga 200 ton per
hari.
"Dengan pola kerja
sama ini kita optimistis mampu memenuhi target pengadaan sebanyak 80 ribu ton
pada tahun 2015,'' katanya.
Sementara, Komandam Kodim
0701 Banyumas Letkol Inf Erwin Ekagita Yuwana, didampingi Kepala Staf Kodim
Mayor Inf Amir Maruf, mengatakan, TNI membantu pemerintah untuk meningkatkan
ketahanan pangan nasional dengan mengerahkan aparatnya di tingkat koramil untuk
membantu mencarikan gabah atau beras yang akan dijual petani atau pedagang.
''Anggota Koramil mencari
gabah atau beras hingga ke penggilingan atau sawah-sawah petani yang baru di panen. Jadi masyarakat
jangan heran jika ada TNI di sawah. Mereka sedang menjalankan tugas membantu
Bulog mencari beras atau gabah,"kata Dandim
Anggota Koramil yang
bertugas, lanjut Dandim juga sudah
dibekali pengetahuan tentang kriteria gabah atau beras seperti apa yang menjadi
standar Bulog. Mulai hitungan kadar air, kadar sosoh, dan tingkat broken atau beras
patah.
"Anggota TNI juga melakukan sosialisasi
cara dan bagaimana mengolah beras agar sesuai persyaratan Bulog,"
ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar