Jumat, 25 September 2015

Bulog: Stok Beras Harus Diamankan

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menilai, impor beras memang dibutuhkan. Meski begitu, dia tidak menjelaskan secara pasti apakah volume yang dibutuhkan mencapai 1,5 juta ton.

Djarot menyebutkan, hingga Kamis (24/9/2015) kemarin beras yang ada di gudang Bulog ada sebanyak 1,7 juta ton, terdiri dari 1,1 juta ton beras medium untuk rastra (beras sejahtera), dan 600.000 ton beras komersial jenis premium.

"Dengan 1,1 juga ton kami bisa mencukupi kewajiban rastra sampai dengan Desember, termasuk tambahan dua bulan," kata Djarot, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Akan tetapi, perhitungan Bulog, sisa beras rastra akhir tahun nanti sangatlah minim, hanya 50.000-60.000 ton. Kalaupun ditambah dengan beras premium komersial, maka stok akhir tahun ini hanya kisaran 600.000-700.000 ton.

"Jadi pertanyaan kita, stok tersebut cukup aman untuk menghadapi 2016? Ini menjadi pertanyaan besarnya," kata Djarot.

Apalagi karena El Nino, akan terjadi kemunduran masa panen 2016. "Nah ini yang mungkin menjadi pertimbangan beliau (Jusuf Kalla), tidak mau bermain-main dengan beras yang jadi kepentingan masyarakat banyak," pungkas Djarot.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/09/25/133130526/Bulog.Stok.Beras.Harus.Diamankan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar