Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memutuskan akan ada impor beras untuk
menjaga stok dan harga beras di dalam negeri. Hal ini setelah
mempertimbangkan kondisi kekeringan dan produksi beras yang masih perlu
dihitung ulang.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti
mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Ia mengaku siap
melaksanakan impor beras bila menerima penugasan langsung dari
pemerintah.
"Itu saya masih bicara mungkin ya. Karena saya
sendiri belum dengar langsung. Kalau memang kebijakan begitu ya memang
beliau (JK) yang punya kebijakan," kata Djarot ditemui di Gedung DPR RI,
Jakarta, Senin (21/9/2015).
Djarot mengatakan faktor fenomena El
Nino berdampak kondisi produksi pertanian. Namun di awal tahun depan
juga ada potensi cuaca ekstrem lainnya.
"Dampak El Nino itu
biasanya diikuti oleh La Nina atau hujan yang berlebihan. Mungkin juga
banjir. Jadi stok harus diamankan," katanya.
Menurutnya,
keputusan impor bisa memberikan ketenangan bagi masyarakat. Bahwa, ada
kepastian pasokan beras meski terjadi kondisi alam yang menghambat
produksi beras nasional.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tadi
pagi mengumpulkan beberapa menteri terkait di kediamannya, yaitu
Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Thomas Lembong,
dan Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti. Salah satu keputusannya
adalah soal rencana impor beras untuk menjaga stok beras Bulog yang
hanya 1,5 juta ton dari angka ideal seharusnya 2,5-3 juta ton.
"Ini
kan masalahnya kekeringan. Ya kita tidak ingin mengorbankan masyarakat
dengan berpegang pada perkiraan yang bisa salah. Karena itulah maka kita
buka kemungkinan impor secepatnya. Kita akan melihat itu sebagai
kemungkinan, harus buka," kata JK.
http://finance.detik.com/read/2015/09/21/191311/3024901/4/jk-putuskan-impor-beras-ini-kata-bos-bulog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar