Perum Bulog berencana mengembangkan bisnis baru untuk stabilisasi
pasokan dan harga daging sapi. Salah satu model bisnis yang diwacanakan
adalah investasi di sektor penggemukan sapi melalui kerja sama dengan
pelaku usaha penggemukan dan peternak lokal.
Hal itu mengemuka dalam forum diskusi "Stabilisasi Daging Sapi" yang
digelar Perum Bulog, di Jakarta, Selasa (8/9). Diskusi itu dihadiri
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, perwakilan Kementerian
Perdagangan, Kementerian Pertanian, akademisi, dan perwakilan
asosiasi-asosiasi terkait.
Djarot mengatakan, Bulog akan mengembangkan bisnis baru sapi. Model
bisnis itu masih dimatangkan dalam forum diskusi yang melibatkan setiap
pihak terkait. Arah ke depan bisnis itu adalah menstabilkan harga dan
pasokan daging sapi. Dalam bisnis itu, Bulog akan menggandeng pelaku
usaha penggemukan, peternak lokal, pedagang, dan importir daging sapi.
"Bulog tidak diciptakan untuk menjadi pedagang dan tidak untuk
menghabisi pelaku bisnis. Bulog hanya ditugasi stabilisasi pasokan dan
harga daging sapi. Agar stabilisasi pasokan dan harga tercipta, Bulog
diharapkan bisa mengatur mekanisme bisnis dan pasar," kata Djarot.
Ahli peternakan Universitas Padjajaran, Bandung, Rochadi Tawaf
mengatakan, dalam bisnis itu, Bulog harus mempunyai stok. Stok itu
dikelola bersama pelaku usaha penggemukan, importir daging, dan peternak
sapi lokal. "Bulog perlu memiliki stok minimal 10 persen dari total
kebutuhan daging sapi. Ketika harga daging sapi bergejolak, Bulog
tinggal mengeluarkan stok. Bulog juga perlu diperkuat dengan menjadi
penentu permintaan kebutuhan daging sapi," katanya.
Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia Bustanul Arifin
mengemukakan, Bulog tidak bisa menjalankan bisnis itu sendiri. Bulog
harus menggandeng pelaku usaha terkait. Di sektor penggemukan, misalnya,
Bulog bisa bekerja sama dengan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot
Indonesia.
Bulog juga perlu masuk ke wilayah tengah dan hilir rantai pasokan daging
sapi sehingga bisa mengetahui karakter permintaan konsumen. "Ke depan,
Bulog diharapkan terlibat dalam swasembada sapi untuk mendukung
ketersediaan stok sapi.
(HEN)
http://print.kompas.com/baca/2015/09/09/Bulog-Menyiapkan-Model-Bisnis-Baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar