Perum Bulog menyambut positif kebijakan pemerintah yang akan menambah
kewenangan BUMN tersebut menjadi penyangga 11 komoditas pangan
strategis mulai 2016. Sebagai BUMN di bidang pangan, Bulog menyatakan
siap menjalankan tugas dari pemerintah bila diperintahkan.
Sarana dan prasarana Bulog sampai di daerah pun sudah siap kendati
belum bisa menampung seluruh komoditas pangan karena keterbatasan fungsi
gudang, tapi Bulog bisa secara bertahap mengubah fungsi gudang-gudang
di daerah untuk dijadikan gudang komoditas lain selain beras. Bulog juga
bisa menyewa gudang swasta dan BUMN lain untuk memperlancar proses
pengadaan komoditas pangan pokok ini sambil melakukan pembangunan
infrastruktur.
Hal itu dikatakan Direktur Keuangan Bulog Iryanto Hutagaol kepada
KONTAN, Rabu (13/1). Iryanto mengatan dalam menjalankan penugasan baru
tersebut pemerintah bisa memberikan subsidi yang diambil dari APBN
kepada Bulog atau pun melalui penanaman modal seperti Penyertaan Modal
Negara (PMN).
Sementara itu, Bulog sebagai korporasi bisa juga
mendapatkan dana dari modal sendiri, pinjaman dari perbankan atau dana
darai masyarakat.
"Yang dibutuhkan Bulog saat ini adalah bagaimana pemerintah
menyiapkan aturan yang jelas agar Bulog bisa langsung menjalankannya,"
tutur Iryanto.
Iryanto bilang, soal pendanaan tersebut Bulog tidak mengalami
kendala. Asal ada jaminan dari pemerintah, maka Bulog bisa melakukan
pinjaman dari mana saja untuk mendahulukan anggaran pengadaan pangan
sebelum pemerintah akan membayarnya melalui dana APBN.
http://industri.kontan.co.id/news/amankan-pangan-bulog-tunggu-dana-subsidi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar