Kamis, 21 Januari 2016

Ini Strategi Bulog Kumpulkan 3,9 Juta Ton Beras dari Petani

Perum Bulog bertekad menyerap beras hingga 3,9 juta ton dari petani di seluruh Indonesia pada tahun ini. Tapi, pengadaan beras sebanyak itu tentu tidak mudah, banyak tantangan yang dihadapi. Karena itu, Bulog menyiapkan beberapa langkah agar target serapan 3,9 juta ton bisa tercapai.

Pertama, Bulog meminta pemerintah membuat Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras menjadi‎ fleksibel, bisa dinaikkan atau diturunkan sesuai kondisi di lapangan.‎ Dengan begitu, Bulog bisa bersaing dengan tengkulak ketika harga beras sedang naik.

"Kami usulkan adanya fleksibilitas HPP beras," kata Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, saat konferensi pers di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Kedua, Bulog akan membangun sejumlah infrastruktur baru untuk mempermudah pengadaan beras, misalnya lantai jemur, dryer untuk mengeringkan gabah, dan sebagainya.‎

"Kami juga siapkan infrastruktur yang selama ini membuat kami tidak bisa bergerak, misalnya mesin panen, lantai jemur, dryer," ucapnya.

‎Ketiga, Bulog melakukan perubahan organisasi, salah satunya dengan menempatkan Satuan Kerja (Satker) pengadaan beras langsung di bawah Direktur Pengadaan Perum Bulog.

"2016 ini kami bangun divisi on farm yang bergerak langsung ke lapangan. K‎ita juga ubah organisasi, Satker sekarang langsung di bawah Direktur Pengadaan," ujar Djarot.

‎Keempat, Bulog menggandeng Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) untuk mengumpulkan beras dari petani.

"Kami melakukan pembenahan, kami akan kerjasama dengan KTNA pusat sampai kecamatan untuk membentuk Satker pengadaan," kata Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu.

http://finance.detik.com/read/2016/01/21/171518/3124055/4/ini-strategi-bulog-kumpulkan-39-juta-ton-beras-dari-petani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar