Kamis, 21 Januari 2016

Bulog Ditunjuk Jadi Importir Tunggal Jagung, Ini Alasannya

Pemerintah menunjuk Perum Bulog menjadi importir tunggal jagung. Saat ini Bulog sedang mengurus perizinan impor tersebut

Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, mengaku sangat bersemangat untuk segera mengimpor jagung‎. Pasalnya, saat ini harga daging ayam dan telur ayam sedang melonjak akibat naiknya harga pakan ternak yang berbahan baku jagung.

Kenaikan harga ayam dan telur cukup membebani masyarakat. Karena itu, Bulog perlu segera mengimpor jagung untuk menambah suplai ke pasar, sehingga harga pakan ternak bisa turun dan diikuti oleh daging ayam dan telur. Djarot pun menegaskan bahwa impor jagung yang dilakukannya tidak berorientasi untuk mencari laba.

"Penugasan ini bukan untuk cari untung, tapi untuk stabilisasi. Kita tahu harga jagung naik ke atas, diikuti naiknya harga ayam dan telur, ini membebani masyarakat," ujar Djarot dalam konferensi pers di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Saat ini belum memasuki musim panen jagung. Musim panen jagung baru dimulai pada bulan Maret-April. Untuk menurunkan harga pakan ternak saat ini, perlu gelontoran jagung impor.‎

"Karena belum ada panen jagung, Bulog harus impor," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu, mengungkapkan bahwa jagung yang diimpor Bulog akan diprioritaskan untuk peternak rakyat dan usaha kecil dan menengah (UKM) yang saat ini tercekik oleh mahalnya jagung.

Jagung impor akan mulai masuk pada akhir Januari ini dan datang secara bertahap hingga mencapai 600 ribu ton pada akhir Maret 2016.‎

"Prioritas penjualan jagung ke UKM dan peternak rakyat. Hari ini kita undang mereka untuk diskusi. Akhir bulan ini kapal yang membawa jagung mulai masuk secara bertahap sampai akhir Maret 600.000 ton," tutupnya.

Sebagai informasi, pemerintah sudah memutuskan kuota impor jagung pada 2016, dengan volume 2,4 juta ton. Berbeda dari yang sebelumnya, impor akan dilakukan seluruhnya oleh Perum Badan Usaha Logistik (Bulog).

"Sudah diputuskan. Volumenya sekitar 30% dari kebutuhan, yaitu 200.000 ton per bulan atau 2,4 juta per tahun," ujar Panggah Susanto, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian.

Bulog akan menjadi importir tunggal jagung. Lewat keputusan ini, nantinya perusahaan yang ingin mendapatkan jagung, harus membeli ke Bulog. ‎Hal ini ditujukan sebagai bentuk pengawasan pemerintah terhadap komoditas jagung.

http://finance.detik.com/read/2016/01/21/145354/3123888/4/bulog-ditunjuk-jadi-importir-tunggal-jagung-ini-alasannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar