Kamis, 07 Januari 2016

Bulog belum Dapat Perintah Impor Beras

Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan sudah menandatangani nota government to government dengan Pakistan terkait impor beras yang akan dilakukan tahun ini. Impor beras ini rencananya menjadi persiapan El Nino gelombang kedua tahun ini.

"Saya sudah tanda tangan government to government dengan Pakistan dan akan mendorong Nota Kesepahaman (MoU) dengan India karena India sudah menjadi eksportir beras dunia," ujar Tom di Jakarta, Rabu (6/1).

Menurut Tom, Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah melakukan penjajakan ke Pakistan dan India. Perhitungan pun sudah dilakukan Kementerian Perekonomian. "Saya belum bisa memastikan tapi masih dalam tahap perhitungan Bulog dan kantor Kemenko Perekonomian. Kita juga masih dalam tahap tawar menawar dengan Pakistan dan India," katanya.

Tom mengatakan, impor merupakan salah satu cara menekan inflasi yang akan terjadi. Sebagai contoh inflasi sepanjang 2015 hanya mencapai 3,35 persen.

"Untuk tahun 2016 rezim kebijakan masih dalam keadaan kondusif untuk memerangi inflasi. Kami mau berjuang jangan sampai momentum ini hilang. Tapi tantangannya banyak, El Nino, beras secara regional stok sedang menipis. Kami akan mencoba mengatasinya."

Direktur Pengadakan Bulog Wahyu mengatakan, sampai saat ini belum ada perintah melakukan penambahan impor. Namun sudah ada persiapan pengadaan seperti pengecekan pada negara yang dituju.

"Nota kesepahaman merupakan tahap awal untuk melakukan impor dengan Pakistan dan India. Tapi belum bisa jadi dasar. Kita sedang melakukan pengecekan," katanya.

Berbagai tahapan yang dilakukan adalah terkait ketersediaan jumlah beras yang dibutuhkan Indonesia, kualitas beras Pakistan dan India serta harga yang akan disepakati. "Kalau stok nasional saat ini masih 1,38 juta ton. Itu cukup untuk empat bulan ke depan. Itu semua berasal dari beras impor dan produk dalam negeri."

http://www.harnas.co/2016/01/07/bulog-belum-dapat-perintah-impor-beras

Tidak ada komentar:

Posting Komentar