Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas T Lembong telah menggelar
pertemuan dengan Dirut Bulog Djarot Kusumayakti, Ketua Gabungan
Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Sudirman dan Peternak Jumat (29/1).
Pertemuan tersebut membahas masalah kelangkaan jagung yang menyebabkan
harga pakan ternak melambung tinggi.
Rapat itu dihadiri oleh perwakilan Peternak Mandiri Musbar, Panji
Kahrismawan dari Pinsar petelur nasional dan sejumlah lainnya. Pertemuan
itu menghasilkan sejumlah kesimpulan yakni, pertama, Mendag akan
mengklarifikasi melalui surat kepada Polri bahwa jagung yang sudah
diimpor anggota GPMT bukan jagung illegal.
“Kedua, importir jagung bersedia mengalihkan atau menjual 445.500 ton
jagung yang diimpor oleh anggota GPMT kepada Perum Bulog,” ujar Ketua
GPMT Sudirman, Sabtu (30/1).
Ia mengungkapkan, rapat juga menyepakati bahwa pengalihan impor
jagung oleh GPMT harus memenuhi sejumlah persyaratan seperti dengan
margin sebesar 2 persen untuk importir dan margin 3 persen untuk perum
Bulog.
“Komponen biaya mengikuti formulasi perhitungan yang ditetapkan oleh tim kecil,” ucapnya.
Pendistribuan oleh Perum Bulog mengikuti komposisi minimal 20 persen
dan maksimal 25 persen untuk peternak UMKM Mandiri. Dalam
pelaksanaannya, perum bulog akan melakukan transaksi langsung B to b
dengan para anggota GMPT sesuai kesepakatan pihak kedua.
Pelaksanaanya dalam waktu secepatnya sudah ada pelepasan sejumlah
tertentu dari anggota GPMT kepada Perum Bulog. Hal itu bertujuan agar
dapat melepas jagung kepada peternak UMKM Mandiri.
http://www.beritasatu.com/makro/345942-bulog-akan-beli-445000-ton-jagung-impor.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar