Jumat, 29 Januari 2016

Bulog Mau Impor Jagung dari Thailand dan Malaysia

Harga ayam naik hingga Rp 35.000/ekor saat ini. Penyebabnya adalah kenaikan harga pakan ternak ayam akibat seretnya pasokan jagung di pasar. Akibat mahalnya pakan ternak yang melonjak 100% hingga Rp 7.000/kg, para peternak rakyat ‎terancam gulung tikar.

Untuk membantu para peternak ayam ini, Perum Bulog akan segera mendatangkan jagung impor dari Thailand dan Malaysia, paling lambat pada pertengahan Februari 2016. Jagung yang diimpor Bulog diharapkan bisa menormalkan kembali harga pakan sehingga peternak bisa bernafas lega.

"Pertengahan Februari ini jagung yang kita impor sudah datang. Impornya dari Thailand, ada juga dari Malaysia, yang sudah dekat dari sini. Kalau (impor) dari Brasil, Argentina nggak kekejar," kata Direktur Komersial Perum Bulog, Fazri Sentosa, kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (29/1/2016).

Hingga akhir Maret 2016, total jagung yang akan diimpor Bulog berjumlah 600.000 ton, sesuai dengan penugasan yang diberikan pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas (‎rakortas) di Kemenko Perekonomian pada 16 Januari 2016. "Tugas kita (mengimpor) 600.000 ton (jagung) sampai akhir Maret," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Pakan Ternak Kementan, Nasrullah,‎ mengungkapkan dalam waktu dekat ini Perum Bulog akan segera mendatangkan 600.000 ton jagung impor. "Kita akan impor tapi oleh Bulog. Silakan beli ke Bulog. Akhir Januari atau paling lambat awal Februari sebentar lagi masuk 600.000 ton jagung impor oleh Bulog," kata Nasrullah kepada detikFinance.

Dia menegaskan bahwa pihak swasta tidak bisa mengimpor jagung. ‎"Sudah diputuskan dalam Rakortas di Kemenko Perekonomian tanggal 16 Januari 2016 bahwa impor jagung dikendalikan pemerintah melalui Bulog," tandasnya.

Kebijakan ini, dia menjelaskan, ‎diperlukan agar impor jagung terkendali, tidak terjadi banjir impor saat musim panen jagung di dalam negeri. Pada Februari hingga Maret akan ada panen raya jagung, pihaknya tak ingin jagung impor masuk dan merugikan petani lokal.

"Kita punya pengalaman kurang bagus di Januari-Maret tahun 2013, 2014, dan 2015. Februari-April 2015 impor jagung yang masuk hampir 1 juta ton, itu tertinggi selama setahun, itu di saat panen raya. Siapa yang mau tanggung jawab kalau harga jagung di petani jatuh sampai Rp 1.500/kg lagi?" tutupnya.

http://finance.detik.com/read/2016/01/29/074753/3130072/4/bulog-mau-impor-jagung-dari-thailand-dan-malaysia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar