Harga ayam naik hingga Rp 35.000/ekor saat ini. Penyebabnya adalah
kenaikan harga pakan ternak ayam akibat seretnya pasokan jagung di
pasar. Akibat mahalnya pakan ternak yang melonjak 100% hingga Rp
7.000/kg, para peternak rakyat terancam gulung tikar.
Untuk
membantu para peternak ayam ini, Perum Bulog akan segera mendatangkan
jagung impor dari Thailand dan Malaysia, paling lambat pada pertengahan
Februari 2016. Jagung yang diimpor Bulog diharapkan bisa menormalkan
kembali harga pakan sehingga peternak bisa bernafas lega.
"Pertengahan
Februari ini jagung yang kita impor sudah datang. Impornya dari
Thailand, ada juga dari Malaysia, yang sudah dekat dari sini. Kalau
(impor) dari Brasil, Argentina nggak kekejar," kata Direktur Komersial
Perum Bulog, Fazri Sentosa, kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (29/1/2016).
Hingga
akhir Maret 2016, total jagung yang akan diimpor Bulog berjumlah
600.000 ton, sesuai dengan penugasan yang diberikan pemerintah melalui
rapat koordinasi terbatas (rakortas) di Kemenko Perekonomian pada 16
Januari 2016. "Tugas kita (mengimpor) 600.000 ton (jagung) sampai akhir
Maret," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Pakan Ternak Kementan,
Nasrullah, mengungkapkan dalam waktu dekat ini Perum Bulog akan segera
mendatangkan 600.000 ton jagung impor. "Kita akan impor tapi oleh Bulog.
Silakan beli ke Bulog. Akhir Januari atau paling lambat awal Februari
sebentar lagi masuk 600.000 ton jagung impor oleh Bulog," kata Nasrullah
kepada detikFinance.
Dia menegaskan bahwa pihak swasta tidak
bisa mengimpor jagung. "Sudah diputuskan dalam Rakortas di Kemenko
Perekonomian tanggal 16 Januari 2016 bahwa impor jagung dikendalikan
pemerintah melalui Bulog," tandasnya.
Kebijakan ini, dia
menjelaskan, diperlukan agar impor jagung terkendali, tidak terjadi
banjir impor saat musim panen jagung di dalam negeri. Pada Februari
hingga Maret akan ada panen raya jagung, pihaknya tak ingin jagung impor
masuk dan merugikan petani lokal.
"Kita punya pengalaman kurang
bagus di Januari-Maret tahun 2013, 2014, dan 2015. Februari-April 2015
impor jagung yang masuk hampir 1 juta ton, itu tertinggi selama setahun,
itu di saat panen raya. Siapa yang mau tanggung jawab kalau harga
jagung di petani jatuh sampai Rp 1.500/kg lagi?" tutupnya.
http://finance.detik.com/read/2016/01/29/074753/3130072/4/bulog-mau-impor-jagung-dari-thailand-dan-malaysia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar