Jumat, 15 Januari 2016

Bulog Segera Datangkan 700 Ribu Ton beras

Perum Bulog akan mendatangkan lagi sekitar 700 ribu ton beras dari Vietnam dan Thailand. Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, sampai saat ini Indonesia sudah mengimpor sekitar 800 ribu ton beras dari kuota 1,5 juta ton yang disepakati dengan Vietnam dan Thailand. 

"Masih tersisa 700 ribu ton, akan didatangkan pada Januari, Februari, atau Maret," ujarnya, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis, (14/1). 

Djarot mengungkapkan, stok beras pada pekan ini tercatat sebanyak 1,3 juta ton. Stok tersebut kemungkinan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran beras untuk 15,5 juta rumah tangga keluarga sejahtera (rastra) dan operasi beras dalam beberapa bulan ke depan. "Yang jadi masalah, yang di luar itu apakah bisa dipenuhi dengan stok yang ada sekarang/" katanya.

Sembari menunggu momentum panen raya 2016, Bulog masih menanti mekanisme baru konsep harga pembelian pemerintah (HPP). Dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, Bulog mengusulkan agar HPP dirancang dengan dua model, yakni penetapan harga dasar jika harga beras di bawah HPP dan harga fleksibel jika harganya di atas HPP.

"Saya masih menunggu perpres (peraturan presiden) yang memuat usulan ini.  Kemarin sudah finalisasi antarkementerian, melibatkan kementerian perdagangan, pertanian, dan Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM)," ujar Djarot.

Dalam ketentuannya, HPP dasar tidak naik dari tahun sebelumnya, yakni Bulog membeli beras petani dengan harga Rp 7.300 per kilogram dengan ketentuan tertentu. Menyoal ketetapan tersebut, mantan salah satu direksi BRI ini tak banyak berkomentar karena hanya mengikuti apa yang telah diputuskan pemerintah.

Swasembada pangan
Demi mencapai swasembada pangan, segala perangkat pemerintah dan masyarakat harus satu napas. "Masalahnya, apakah kita semua bernafsu swasembada atau kita lebih suka yang simpel, impor?" kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Muhammad Syakir.

Menurut Syakir, swasembada pangan tidak bisa hanya bergantung pada beras. "Selama kita bertumpu pada beras sebagai makanan pokok, ini memang kebijakan bisa blunder," ujarnya.  Apalagi, Indonesia sekarang memperoleh bonus demografi dengan peningkatan kelompok masyarakat menengah yang signifikan.

Pencapaian swasembada pangan, ujar Syakir, menghadapi banyak tantangan yang harus diselesaikan bersama-sama. Tantangan tersebut di antaranya alih fungsi lahan yang merajalela, kerusakan jaringan irigasi, dan rendahnya akurasi data

http://www.republika.co.id/berita/koran/ekonomi-koran/16/01/15/o0zfg610-bulog-segera-datangkan-700-ribu-ton-beras

Tidak ada komentar:

Posting Komentar