Perum Bulog akan mendatangkan lagi sekitar 700 ribu ton beras dari
Vietnam dan Thailand. Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti
mengatakan, sampai saat ini Indonesia sudah mengimpor sekitar 800 ribu
ton beras dari kuota 1,5 juta ton yang disepakati dengan Vietnam dan
Thailand.
"Masih tersisa 700 ribu ton, akan didatangkan pada
Januari, Februari, atau Maret," ujarnya, di kantor Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis, (14/1).
Djarot
mengungkapkan, stok beras pada pekan ini tercatat sebanyak 1,3 juta ton.
Stok tersebut kemungkinan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
penyaluran beras untuk 15,5 juta rumah tangga keluarga sejahtera
(rastra) dan operasi beras dalam beberapa bulan ke depan. "Yang jadi
masalah, yang di luar itu apakah bisa dipenuhi dengan stok yang ada
sekarang/" katanya.
Sembari menunggu momentum panen raya 2016,
Bulog masih menanti mekanisme baru konsep harga pembelian pemerintah
(HPP). Dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, Bulog mengusulkan
agar HPP dirancang dengan dua model, yakni penetapan harga dasar jika
harga beras di bawah HPP dan harga fleksibel jika harganya di atas HPP.
"Saya masih menunggu perpres (peraturan presiden) yang memuat usulan
ini. Kemarin sudah finalisasi antarkementerian, melibatkan kementerian
perdagangan, pertanian, dan Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM),"
ujar Djarot.
Dalam ketentuannya, HPP dasar tidak naik dari
tahun sebelumnya, yakni Bulog membeli beras petani dengan harga Rp 7.300
per kilogram dengan ketentuan tertentu. Menyoal ketetapan tersebut,
mantan salah satu direksi BRI ini tak banyak berkomentar karena hanya
mengikuti apa yang telah diputuskan pemerintah.
Swasembada pangan
Demi mencapai swasembada pangan, segala perangkat pemerintah dan
masyarakat harus satu napas. "Masalahnya, apakah kita semua bernafsu
swasembada atau kita lebih suka yang simpel, impor?" kata Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Muhammad Syakir.
Menurut Syakir, swasembada pangan tidak bisa hanya bergantung pada
beras. "Selama kita bertumpu pada beras sebagai makanan pokok, ini
memang kebijakan bisa blunder," ujarnya. Apalagi, Indonesia sekarang
memperoleh bonus demografi dengan peningkatan kelompok masyarakat
menengah yang signifikan.
Pencapaian swasembada pangan, ujar
Syakir, menghadapi banyak tantangan yang harus diselesaikan
bersama-sama. Tantangan tersebut di antaranya alih fungsi lahan yang
merajalela, kerusakan jaringan irigasi, dan rendahnya akurasi data
http://www.republika.co.id/berita/koran/ekonomi-koran/16/01/15/o0zfg610-bulog-segera-datangkan-700-ribu-ton-beras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar