Direktur Utama Perum Bulog Lenny Sugihat tidak menampik ada beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang berkualitas jelek. Bahkan ada raskin yang berkutu.
"Itu nggak bisa dipungkiri karena standar itu tergantung
produksi. Sedangkan kompleksitas produksi banyak," kata Lenny dalam
rapat bersama Komisi VI DPR di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Senin
(26/1/2015).
Contohnya, lanjut Lenny, ialah bibit padi yang
berbeda-beda. Bibit yang tak seragam menyebabkan kualitas gabah yang
bervariasi. Belum lagi sistem dan teknologi pengolahan gabah yang tak
seragam.
"Ada bulir panjang dan bulat. Mesin penggilingan juga beda," katanya.
Belum
lagi Bulog harus menyimpan cadangan beras yang mencapai 3,2 juta ton.
Beras ini disimpan dalam waktu tidak sebentar. Pencadangan beras yang
lama berpeluang memicu penurunan kualitas beras raskin.
"Ada kutu nggak bisa dihindari karena gudang Bulog simpan 3,2 juta ton beras," sebutnya.
Untuk
itu, tambah Lenny, Bulog memiliki cara menjaga agar kualitas raskin
bisa lebih baik. Salah satunya ialah menghindari penggunaan bahan kimia
untuk menjaga kualitas beras.
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2015/01/26/143396/ada-kutu-di-raskin-dirut-bulog-nggak-bisa-dihindari/#.VMZM-o4ppyw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar