Kamis, 08 Januari 2015

Bustanul Arifin Guru Besar Unila : Stop Liberalisasi Beras

Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (Unila) Bustanul Arifin mengungkapkan, rencana penghapusan raskin juga dinilai sebagai upaya memuluskan agenda liberalisasi yang melemahkan kedaulatan pangan Indonesia.

Konversi raskin dalam bentuk e-money, akan membuat komiditi beras sepenuhnya masuk ke pasar bebas dan tidak bisa dikontrol oleh pemerintah. Ini sama saja dengan meliberalisasi beras.

“Jika raskin dihapus, maka bukan hanya ancaman inflasi yang akan melanda Indonesia, tetapi juga kehancuran bagi para petani local. Terlebih saat menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015," tukasnya.

Dia menambahkan, rencana penghapusan akibat adanya penyimpangan di lapangan ini bisa diselesaikan dengan kebijakan lapangan. Tidak sebaliknya persoalan lapangan, diselesaikan dengan kebijakan strategis. Padahal, katanya,  yang harus diperbaiki adalah delivery service-nya. Pengendalian dengan pendampingan program raskin melalui pendanaan pemda, dan perhatikan potensi sumber daya lokal untuk diversifikasi pangan.

Bustanul mengatakan, apabila raskin dihilangkan, kemudian diganti dengan e-money sebagai bantuan langsung, sebaiknya dilakukan di kota-kota besar saja seperti di Jakarta.

http://agrofarm.co.id/read/pertanian/1390/bustanul-arifin-guru-besar-unila-stop-liberalisasi-beras/#.VK6WQywppyw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar