Pakar Pangan IPB, Koekoeh Santoso, mengungkapkan, keberadaan raskin
berpengaruh signifikan terhadap penurunan harga beras. Peningkatan
jumlah raskin sebesar 1 persen akan menurunkan harga beras sebesar 0,02
persen.
Kalau dibalik, ketiadaan raskin sebesar 1 persen, berpengaruh pada
kenaikan harga beras sebesar 0,02 persen. “Jika raskin dihapuskan
sepenuhnya, maka akan menimbulkan gejolak harga beras yang berimbas
inflasi," tandasnya.
Dia menambahkan, program raskin bukan hanya menjadi jaring pengaman
pangan bagi rakyat miskin dan mengendalikan inflasi, namun juga
memberikan dampak positif bagi petani.
Raskin menjadikan petani mempunyai jaminan kepastian harga dan
serapan hasil produksi. Atas dasar itu, pemerintah harus berpikir seribu
kali sebelum mencabut raskin yang bukan hanya memenuhi kebutuhan pokok
rakyat miskin dan dampak sosial di negeri ini.
Keberadaan raskin juga memberikan akses kepada warga miskin di mana
pun mereka berada untuk memperoleh beras. “Penghapusan raskin, akan
menutup 80 persen akses untuk mendapatkan beras bagi rumah tangga
miskin, yang memiliki anak usia di bawah 18 tahun, dimana sebanyak 4,3
juta jiwa merupakan balita,” tukasnya.
http://agrofarm.co.id/read/pertanian/1393/pakar-pangan-ipb-awas-gejolak-harga-beras-berimbas-inflasi/#.VK6Wziwppyw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar