Kamis, 15 Januari 2015

Raskin Bau dan Buruk, Menteri Sofyan: Bulog Lebih Hati-hati Beri Beras!

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil memberikan catatan khusus kepada Perum Bulog agar lebih hati-hati dalam menyalurkan beras miskin (raskin). Selama 3 bulan pertama di 2015, pemerintah akan menyalurkan program raskin.

"Masalah kualitas kita minta supaya Bulog lebih hati-hati dalam memberi beras. Beras raskin itu kualitas buruk sekali, bau dan tidak dimakan. Nah kita ingatkan kepada Bulog," ungkap Sofyan saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (14/01/2015).

Secara keseluruhan program yang telah dijalankan sejak 2003 ini harus dilakukan beberapa perbaikan seperti kualitas beras, jumlah beras yang dibagikan, ketepatan waktu penyaluran beras dan ketepatan jumlah penerima raskin. Hal itu sesuai dengan rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kemudian masalah lainnya soal pendistribusian dari titik serah ke titik bagi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah (Pemda) kerap bermasalah. Menurut Sofyan banyak Pemda yang tidak menyediakan dana pendistribusian, sehingga akhirnya masyarakat penerima raskin yang terkena dampak karena menerima dengan jumlah lebih sedikit atau biaya tebus lebih mahal.

"Seharusnya dapat 15 kg hanya dapat 5 kg atau 5 liter karena Pemda tidak menyediakan dana yang cukup untuk angkutan. Kita minta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menertibkan itu," seru Sofyan.

Sofyan juga meminta Mendagri meningkatkan pengawasan pendistribusian raskin. Pemerintah dalam waktu dekat belum akan mengubah raskin menjadi uang elektronik atau e-money. Pelaksanaan e-money kemungkinan paling lambat akan dilakukan tahun depan.

"Setelah itu baru kita pikirkan apakah raskin kita ubah dengan uang saja. Seperti dana kompensasi kenaikan migas," jelasnya.

http://finance.detik.com/read/2015/01/14/221913/2803697/4/raskin-bau-dan-buruk-menteri-sofyan-bulog-lebih-hati-hati-beri-beras

Tidak ada komentar:

Posting Komentar