Pengadaan beras miskin (Raskin), yang ditujukan untuk rakyat dengan
kategori ekonomi kurang mampu, keberlangsungannya pada tahun ini masih
dipertimbangkan.
"Besok akan saya rapatkan tentang pengadaan
raskin 2015 bersama Menteri Koordinator Perekonomian karena sampai saat
ini semuanya masih bisa dipertimbangkan," kata Menko Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan Puan Maharani usai rapat di Kementerian Koordinator
Perekonomian di Jakarta, Selasa sore.
Menurutnya, beras miskin bisa saja akan dilanjutkan kembali atau
bisa juga diganti dalam bentuk yang lain sesuai dengan keadaan dan
kemampuan yang ada.
"Kebijakan ini tidak bisa saya putuskan sendiri karena akan banyak
kementerian terkait untuk menangani pengadaan beras miskin," ucap Puan.
Ia berpendapat, kesiapan negara dalam melayani pengadaan beras
miskin juga perlu dipertimbangkan, guna menentukan bentuk penggantinya
jika memang program tersebut harus diganti.
"Untuk mempertimbangakan dan mengetahui kesiapan negara termasuk
dampak inflasi, setelah ini saya juga akan mengundang Menteri
Perdagangan, Rachmat Gobel untuk memberi beberapa masukan sebagai
pertimbangan lagi," tutur Puan.
Rapat koordinasi antar-kementerian akan dilaksanakan guna mencari
solusi yang tepat bagi penanganan pengadaan beras miskin atau bentuk
lainnya.
Wacana ini muncul ketika Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini
Soemarno berencana menghapus pengadaan Raskin 2015 dan diganti dengan
Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).
Selain itu, beras raskin juga direncanakan diganti dengan uang yang berupa "e-money" atau uang elektronik didistribusikan melalui "chip" yang diberikan kepada masyarakat berkategori kurang mampu.
http://www.antaranews.com/berita/473847/puan-keberlangsungan-raskin-2015-masih-dipertimbangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar