Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono, menilai, kebijakan Menteri
Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti berpotensi tingkatkan
angka kemiskinan di Indonesia, terutama bagi masyarakat yang berprofesi
sebagai nelayan.
Alasannya, kebijakan moratorium kapal, pelarangan transhipment,
pencabutan BBM subsidi bagi nelayan, pelarangan alat tangkap jenis pukat
hela dan tarik, serta pelarangan penangkapan lobster, kepiting dan
rajungan ikut merenggut mata pencaharian nelayan.
"Menurut data pada KKP, terdapat kurang lebih 8 Juta nelayan miskin
atau 25.14% dari total penduduk miskin di Indonesia," kata dia saat
ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Politikus PDIP itu menambahkan, kebijakan pemilik armada Susi Air itu
menyebabkan banyak ABK dari kapal asing yang kini menganggur.
Estimasinya, jumlah pengangguran akibat kebijakan tersebut mencapai
25-80 Ribu orang dari 1.200-4.000 kapal yang terkena moratorium.
"Begitu pula dengan kapal-kapal dengan alat tangkap pukat hela dan
tarik. Sebentar lagi akan terjadi pengangguran besar-besaran. Untuk Jawa
Tengah saja perkiraan ada 200 ribu nelayan yang menganggur," tukas Ono.
Untuk itu, selain meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi
kinerja Menteri Susi, Ono juga berharap agar pemerintah mendata potensi
bertambahnya angka kemiskinan tersebut.
"Untuk itu, selain mengevaluasi kebijakan yang dibuat Menteri
Kelautan dan Perikanan, seyogyanya pemerintah segera mendata potensi
penambahan angka kemiskinan pada nelayan ini," tandasnya.
http://news.okezone.com/read/2015/01/20/337/1094922/kebijakan-menteri-susi-berpotensi-miskinkan-rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar