Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menargetkan pengadaan beras
nasional pada tahun ini mampu mencapai 3,85 juta ton. Jumlah ini lebih
besar dari realisasi beras milik Bulog tahun lalu yang mencapai 3,51
juta ton.
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan stok beras 3,5
juta ton sebenarnya telah mencukupi kebutuhan penyaluran beras oleh
Bulog. Namun stok beras perlu dilebihkan untuk kebutuhan beras untuk
orang miskin (Raskin) yang sifatnya darurat.
“Kalau kita tahun ini harus menyalurkan 3,4 juta ton, kalau tidak ada
raskin ke-13, ke-14 ke-15, tentunya stok 3,5 juta ton itu sudah cukup.
Tetapi kita juga jaga-jaga kalau pemerintah minta salurkan raskin ke 13
dan seterusnya, sehingga target kita secara nasional dgn kesepakatan
kita dengan seluruh divre (divisi regional) itu 3,85 juta ton,” ujarnya
di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta Selatan, Minggu (19/1).
Saat ini, Bulog mengaku memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton.
Sedangkan pengadaan yang berjalan sejak awal tahun baru telah
terealisasi sekitar 150 ton.
“Stok saat ini hampir 2,1 juta ton karena penyaluran Raskin baru
mulai, mudah-mudahan minggu ini sekitar 500 ton sudah keluar ke seluruh
Indonesia,” lanjutnya.
Bulog yakin, Indonesia pada tahun ini tidak perlu mengimpor beras
seperti terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Sutarto menjelaskan,
produksi beras pada 2012 meningkat 5% sehingga Bulog mampu melakukan
pengadaan tertinggi selama perusahaan tersebut berdiri yaitu sebanyak
3,625 juta ton.
Dengan adanya surplus pada 2012, penurunan produksi beras pada 2013
yang diperkirakan menjadi 2,6% membuat kekurangan beras masih bisa
diatasi. “Serta ditambah stok beras pemerintah stabil diatas 2 juta,
juga harga bisa kita kendalikan dengan operasi pasar Bulog sehingga kita
tidak perlu impor,” katanya.
Menurut Sutarto, ada 3 hal penting yang menentukan apakah Indonesia
perlu melakukan impor beras atau tidak. Faktor pertama, jika tidak mau
impor maka produksi dalam negeri harus tercukup. “Bahkan harus berlebih,
karena pada awal tahun berikutnya, terutama pada Januari-Februari itu
pasti selalu kekurangan, itu yg menyebabkan masalah,” jelasnya.
http://www.metrosiantar.com/2014/2014-bulog-miliki-stok-beras-38-juta-ton/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar