"Mestinya tidak ada lagi yang seperti
itu, padahal kan kita inginnya swasembada," ujar tokoh asal Makasssar
yang akrab disapa JK ini saat ditemui di Jalan MT Haryono, Jakarta,
Selasa (28/1).
JK meminta agar beredarnya beras Vietnam
itu ditelusuri secara tuntas, agar jelas siapa yang harus bertanggung
jawab, siapa yang memberikan izin masukknya beras Vietnam itu.
"Itu harus dicek siapa yang kasih izin.
Ini harus ada yang bertanggung jawab. Ini sudah jelas siapa yang berikan
izin, silahkan tinggal dicek saja," paparnya.
"Kalau untuk masalah impor izinnya ada
di Kementerian Perdagangan, tapi yang bisa impor Bulog saja," imbuh
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat ini.
Kabar masuknya beras Vietnam bermula
ketika rombongan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa
melakukan sidak di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (22/1)
lalu. Nah saat itu lah mendadak rombongan kementerian didatangi seorang
pedagang yang mengeluhkan masuknya beras impor.
Ditemui usai menggelar rapat koordinasi
di Gudang Bulog, Jakarta, Hatta menegaskan tak mungkin ada beras impor
masuk. Jika laporan pedagang itu benar, maka bisa dipastikan selundupan.
"Tidak mungkin resmi. Karena beras biasa
hanya boleh diberikan Bulog untuk impor. Kecuali beras-beras yang
bersifat tertentu. Biasanya untuk beras orang asing. Di luar itu
ilegal," aku Hatta.
Hatta lantas meminta Kementerian Perdagangan untuk menghubungi Bea Cukai agar segera menelusuri laporan tersebut.http://www.jpnn.com/read/2014/01/28/213543/JK-Minta-Usut-Beredarnya-Beras-Impor-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar