Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menganggarkan untuk belanja modal
atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 150 miliar. Besaran belanja
ini menurun dari tahun lalu yang sebesar Rp 300 miliar.
Kepala Bulog, Sutarto Alimoeso, mengatakan anggaran belanja ini
diambil dari keuntungan perusahaan yang berkisar antara Rp 300 miliar
sampai Rp 400 miliar. Anggaran tersebut, rencananya akan digunakan untuk
membangun infrastruktur kantor pusat distribusi dan pergudangan.
"Tahun ini capex kita hanya sekitar Rp 150 miliar, kecil memang,
karena keuntungannya hanya Rp 400 miliar-Rp 300 miliaran. Tiap tahun
rata-rata memang sebesar itu," jelasnya.
Bulog juga berencana akan menambah jumlah jaringan ritelnya Bulog
Mart sebanyak 500 gerai. Nantinya, secara total, Bulog Mart akan menjadi
600 gerai.
Untuk penambahan Bulog Mart, Sutarto mengakui tidak membutuhkan dana yang besar lantaran sudah memiliki tanah dan bangunannya.
"500 itu kalau dikali Rp 10 juta, atau mungkin ada yang lebih sedikit, ya kurang dari Rp 10 miliar lah cukup," katanya.
Selain itu, dalam upaya menambah laba, Bulog meminta kepada
pemerintah untuk memberikan margin fee alias mengambil untung sebesar 7
persen sampai 10 persen dalam penjualan beras. Pasalnya, Bulog
ditargetkan dapat mencetak laba mencapai Rp 25 triliun.
Selama ini, Bulog terbelenggu aturan public service obligation,
sehingga dari pengelolaan pasokan beras, perum itu malah terus merugi.
http://www.merdeka.com/uang/bangun-gudang-bulog-gelontorkan-belanja-rp-150-m-tahun-ini.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar